Kewajiban
Menuntut Ilmu
Ilmu
pengetahuan adalah sebaik-baik sesuatu yang disukai, sepenting-penting sesuatu
yang dicari dan merupakan sesuatu yang paling bermanfaat, dari pada selainnya.
Ilmu
sendiri merupakan sebuah keutamaan, dimana seseorang akan merasakan kenikmatan
dalam pergelutannya dengan ilmu, memberinya manfaat bagi dirinya, memperbaiki
ahklaknya, memberikan jalan keluar.
A. Firman Allah yang menganjurkan
untuk semangat dalam Menuntut Ilmu.
Dalam
kehidupan beragama, ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang wajib dimiliki, karena
tidak akan mungkin seseorang mampu melakukan ibadah yang merupakan tujuan
diciptakannya manusia oleh Allah, tanpa disadari ilmu.
1.
Asbabun
Nuzul Ayat
Asbabun
nuzul adalah sebab-sebab diturunkannya sebuah ayat Allah. Sebab-sebab
diturunkannya wahyu Allah ini salah satunya adalah keterangan yang ditunjukkan
oleh Ibnu Abi Hatim.
Ibnu Abu Hatim mengetengahkan pula hadis lainnya melalui
Abdullah bin Ubaid bin Umair yang menceritakan, bahwa mengingat keinginan kaum
mukminin yang sangat besar terhadap masalah jihad, disebutkan bahwa bila
Rasulullah SAW mengirimkan pasukan perang, maka mereka semuanya berangkat. Dan
mereka meninggalkan Nabi saw di Madinah bersama dengan orang-orang yang lemah.
Maka turunlah firman Allah Swt. yang paling atas yaitu Q.S At Taubah: 122.
1.
Isi/Kandungan
Ayat
a.
Kandungan
Pertama
Di
dalam kondisi peperangan, tidak boleh semuanya berangkat berperang (berjihad).
“Harus” ada sebagian orang yang tinggal di negara Islam.
b.
Kandungan
Kedua
Kalimat
ini mengandung pengertian yang masih ada sangkut pautnya dengan kalimat
sebelumnya. Pada kalimat sebelumnya Allah memerintahkan bahwa harus ada orang
yang tinggal di negara Islam selain orang yang berjihad. Kemudian orang yang
tidak berjihad harus memberikan pengajaran kepada para warga negara Islam.
A.
Hadis
yang Menganjurkan agar Semangat Menuntut Ilmu
Selain ayat-ayat Al Quran, anjuran untuk semangat
dalam menuntut ilmu juga ditunjukkan oleh hadis Rasulullah saw yang artinya : “Barang siapa menempuh suatu
jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju
surga.” (HR. Muslim)
Hadis
di
atas dengan sangat jelas menunjukkan pujian terhadap aktivitas mencari ilmu.
Siapapun yang menghadiri majelis ilmu, maka dia akan dimudahkan jalan menuju
surga. Maka, barang siapa yang mengabaikan aktivitas menuntut ilmu, maka
sesungguhnya ia tidak akan dimudahkan oleh Allah jalan menuju surga.
B.
Keteladanan
dalam Mencari Ilmu
Sebagai seorang muslim yang baik, seharusnya hanya
dengan membaca dalil di atas kita sudah bisa mendapatkan gambaran tentang
keutamaan mencari ilmu. Namun, kadangkala kita masih membutuhkan berbagai
kisah-kisah nyata. Berikut beberapa kisah yang bisa memotivasi kita untuk
selalu bersemangat dalam menuntut ilmu :
·
Kesabaran
dan kesungguhan menuntut ilmu
Ibnu Thahir al-Maqdisy
berkata : “Aku dua kali kencing darah dalam menuntut ilmu, sekali di Baghdad
dan sekali di Mekkah.”
·
Belajar
setiap hari
Imam an-Namawi : setiap
hari membaca 12 jenis ilmu yang berbeda.
·
Membaca
kitab sebagai pengusir kantuk
Ibnu al-Jahm : membaca
kitab jika beliau mengantuk, sehingga beliau bisa segar kembali.
·
Berusaha
mendapatkan faidah ilmu meski di kamar mandi
Majduddin Ibnu
Taimiyyah : jika akan ke kamar mandi berkata kepada orang yang ada di
sekitarnya “Bacalah kitab ini dengan suara keras agar aku bis amendengarnya di
kamar mandi.”
·
40
tahun tidaklah tidur, kecuali kitab berada di atasnya
Al-Hasan al-Lu’Lu’i
selama 40 tahun tidaklah tidur kecuali kitab berada di atas dadanya.
·
Tidaklah
berjalan kecuali bersamanya ada kitab
Al-Hafidz al-Khathib
tidaklah berjalan kecuali bersamanya kitab yang dibaca.
·
Menjual
rumah untuk membeli kitab
Al-Hafidz Abul ‘Ala
al-Hamadzani menjual rumahnya seharga 60 dinar untuk membeli kitab-kitab Ibnul
Jawaaliqi.
·
Kemampuan
membaca yang luar biasa
·
Mengulang-ulang
membaca suatu kitab hingga berkali-kali
Sumber : Buku LKS Pendidikan Agama
Islam & Budi Pekerti
Penerbit : CITRA PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar